Home Blog Page 4

Menjadikan Kledung Kawasan Wisata Agro

TEMANGGUNG, Yayasan Obor Tani Semarang berencana melakukan kerjasama dengan Pemkab Temanggung dibidang pengembangan pertanian. Untuk keperluan itu tim Obor Tani Kamis kemarin ( 24/2) melakukan study lapangan meninjau embung Desa Kledung Kecamatan Kledung dan  embung Desa Nglarangan Kecamatan Tretep.
Pimpinan Obor Tani Budi Dharmawan  menjelaskan, setelah melihat langsung di lapangan,  lahan pertanian di dua lokasi embung baik di Kledung maupun di Tretep cukup potenisial untuk dikembangkan. Di Kledung komoditas  yang cocok dikembangkan yaitu tanaman buah-buahan seperti kesemek dan alpokat. Sedang di Tretep berupa sayur-sayuran seperti kubis, sawi, cabe  dan tanaman sayuran lainnya. Diutarakan, selain tanahnya subur edi dua lokasi tersebut saat ini sudah tersedia embung untuk menampung air hujan yang memadai. Dengan demikain untuk keperluan penyiraman tanaman bisa tercukupi, sehingga tanaman akan berkembang dengan baik.
“ Hasil study lapangan ini akan menjadi bahan kajian  oleh Obor tani yang nantinya digunakan untuk menyusun  langkah-langkah lebih lanjut “ ujarnya seraya  menambahkan dunia pertanian bisa maju dan berkembang manakala petani diberdayakan.
Dia mencontohkan, satu Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) sudah direalisasikan oleh Yayasan Obor Tani di Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Di desa tersebut dikembangkan  kebun buah dengan komoditas Lengkeng Itoh seluas 20,8 hektar, waduk mini tadah hujan dengan kapasitas 8.000 meter kubik untuk menyirami kebun buah petani peserta program, dengan total 4.000 pohon Lengkeng Itoh. Petani peserta juga mendapat bantuan sarana produksi pertanian berupa pupuk, pestisida selama 3 tahun.  Sentra Pemberdayaan Tani diikuti  126 kepala keluarga (KK) petani, masing-masing KK menyerahkan lahan kosong seluas 500 – 2000 m2, untuk ditanami 20-40 pohon Lengkeng Itoh. Dua kader Obor tani selama 3 tahun tinggal di desa mendidik petani untuk berbudidaya mengelola lengkeng petani hingga menjadi kebun buah. Setelah menjadi kebun buah lahan tersebut diserahkan kembali kepada petani, diharapkan setiap KK petani bisa mempunyai penghasilan minimal Rp 12 juta/th atau Rp 1 jt/bulan dari 40 pohon lengkeng di atas tanah seluas 2000 m2.
Secara keseluruhan kegiatan study lapangan berjalan lancar dan mendapat respon positif para petani. Hadir dalam acara tersebut Asisten Ekbang dan Kesra Drs. Suyono, MM didampingi pejabat terkait. Dia mengatakan Pemkab akan membantu sepenuhnya rencana obor tani melakukan kerjasama  pertanian. Diharapkan rencana tersebut secepatnya bisa direalisasikan supaya pertanian di Temanggung maju dan berkembang sehingga kesejahteraan petani meningkat.

**Artikel ini telah dimuat pada website resmi Kabupaten Temanggung

http://www.temanggungkab.go.id/detailberita.php?bid=655

Sentra Pemberdayaan Tani Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali

Sentra Pemberdayaan Tani

Desa Karanganyar Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali

Yayasan Obor Tani telah merintis sentra pemberdayaan tani (SPT) kelengkeng di Desa Genting, Jambu, Kabupaten Semarang, di lahan sekitar 20 hektar. Kami membangun embung buatan berkapasitas 8.000 meter kubik serta menyediakan bibit dan biaya perawatan. Sekitar 100 warga pemilik lahan dilibatkan dalam proses penumbuhan sentra buah tersebut. Pengelolaan sentra buah ini akan diserahkan sepenuhnya kepada pemilik lahan pada tahun ketiga setelah sentra itu menghasilkan.

Ketua Yayasan Obor Tani Budi Dharmawan menuturkan, program SPT itu bertujuan memberdayakan desa agar pemuda tak mencari kerja sebagai “kuli” di luar daerah atau luar negeri, padahal ada lahan yang bisa digarap. Model menabung air saat hujan dan memanfaatkan air tampungan saat kemarau membuat lahan kering bisa ditanami sepanjang tahun.

Program yang serupa juga diterapkan di Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Program ini di mulai sejak tahun 2009 silam dan disponsori oleh PT. Pertamina dan Pemprov Jateng, selain embung berkapasitas + 10.000 meter kubik dari Pemprov Jateng dengan anggaran Rp 349.895.000, juga bantuan kepada 100 kepala keluarga (KK) di lahan 20 hektare untuk pembangunan kebun buah sebanyak 2.800 pohon durian montong, pupuk hingga pemanenan hingga tahun 2012 dengan anggaran Rp 1.116.918.700.

Pada 13 Januari 2010 Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo meresmikan penggunaan waduk mini didampingi seluruh SKPD dan Bupati Boyolali Bp. Seno Samodro. Kepedulian dan dukungan pemerintah kabupaten Boyolali ditunjukkan melalui kunjungan Bupati Boyolali Bp. Seno Samudro ke kebun SPT Genting untuk melihat program SPT yang telah berlangsung dan Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise yang digunakan Yayasan Obor Tani sebagai kebun percontohan pada 31 Februari 2010 didampingi oleh anggota DPRD Boyolali Bp. Setiyono. Ketinggian air pada waduk mini saat bulan Januari mencapai 40 cm. Frekuensi hujan yang tinggi meningkatkan volume waduk dengan sangat cepat. Pada awal bulan Maret ketinggian air waduk mini mencapai 155 cm. Air pada waduk mini hampir penuh terisi pada bulan Nopember 2010, berdasar data yang kami kumpulkan pada 19 Nopember 2010 ketinggian air waduk mencapai 288 cm.

Pihak penyandang dana melakukan survei sebelum menandatangani MOU CSR. Survei yang ke-3 dilaksanakan pada 12 April 2010 oleh Bp. Ponco Kuswantoro (CSR PT. Pertamina Jakarta) & Ibu Endang Susilowati (Pejabat Humas PT. Pertamina Pemasaran Jawa Tengah dan Yogyakarta) didampingi tim Yayasan Obor Tani. Pada kesempatan ini, tim PT. Pertamina berdiskusi langsung dengan Bupati Boyolali (Bp. Seno Samodro).
>

>Penyerahan dana CSR oleh Bp. Junior Sinaga (GM PT. Pertamina Jateng – DIY) kepada Bp. Budi Dharmawan (Ketua DPH Yayasan Obor Tani) secara simbolis dilaksanakan pada 08 Juni 2010 dan difasilitasi oleh Gubernur Jawa Tengah di Gedung Grhadika Bhakti Praja. Sedangkan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Bantuan dan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan Dana Pengembangan SPT dilaksanakan pada 22 Juli 2010. Pihak Yayasan Obor Tani dalam hal ini diwakili oleh Bp. Budi Dharmawan dan Bp. JD. Kuncoro telah menandatangani kuitansi tanda terima dana di depan Bp. Guntara (Manajer CSR Pertamina Lama) dan Bp. Ganapati Sjastri Satyani (Manajer CSR Pertamina Baru).

Pada 04 Oktober 2010 Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Rustriningsih, meresmikan pembangunan Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) di tiga desa di Jawa Tengah. Wagub pun menyambut positif upaya pemberdayaan para petani. Program yang didanai Corporate Social Renponsibility (CSR) PT Pertamina dan Pemprov Jateng tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Pembangunan SPT berupa pembuatan embung atau waduk mini dan bantuan bibit tanaman keras dilakukan di 3 desa, yakni di Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Boyolali yang difokuskan untuk pemberdayaan buah durian monthong, Desa Sluke, Kabupaten Rembang dikembangkan untuk sentra pemberdayaan buah mangga, dan di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang untuk sentra pemberdayaan buah naga.

Peresmian tersebut dipusatkan di embung yang berada di Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Boyolali, Senin, 4 Oktober 2010. Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Boyolali, Drs. Seno Samodro dan perwakilan Bupati dari Kabupaten Semarang, Rembang dan daerah lain. Juga dari pihak PT Pertamina serta Yayasan Obor Tani, selaku pendamping. Usai menandatangai prasasti peresmian, Wagub Rustriningsih bersama para pejabat langsung mengecek kondisi embung. Manager CSR Pertamina, Ganapati Sj Satyani, mengatakan, SPT merupakan salah satu program kerja CSR Pertamina untuk ikut berperan mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat. Sekaligus sebagai upaya pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), sebagaimana yang telah dicanangkan Pemerintah Indonesia sampai tahun 2015. SPT sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat desa yang berbasis pertanian. Program ini dilaksanakan melalui optimalisasi pengelolaan produk lokal unggulan yang diharapkan dapat mendukung program Pemprov Jateng, Bali Desa Mbangun Desa.

Sedangkan Bupati Boyolali, Drs. Seno Samodro, dalam sambutannya berharap para petani tekun merawat bibit tanaman bantuan. Perawatan tanaman juga mendapat bimbingan dan pendampingan Yayasan Obor Tani. Air dari embung itu akan dimanfaatkan untuk menyiram tanaman durian monthong yang ada. Dua sampai tiga tahun mendatang, durian-durian itu sudah akan berbuah dan daerah ini akan menjadi sentra durian. Pada tahun 2011 ini, wisma SPT telah selesai dibangun dan bibit durian Mon thong sedang dalam proses penanaman diharapkan pada tahun 2014 program ini telah selesai dilaksanakan dan lahan buah dapat diserahkan kepada petani.

CSR Bank Jateng, Wagub Rustriningsih Tanam Perdana, di Sentra Pemberdayaan Tani Desa Seboro

Wakil Gubernur Jawa Tengah Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si pada tanggal  07 Maret 2011 berkunjung ke Desa Seboro, Kecamatan Sadang untuk melaksanakan Tanam Perdana bibit Lengkeng Itoh bersama dengan Bupati Kebumen H Buyar Winarso dan Kepala Divisi Kredit Bank Jateng Cabang Kebumen (Windoyo). Kunjungan tersebut sekaligus sebagai tindak lanjut dari rencana Pengembangan Sentra Pemberdayaan Tani dalam bentuk pengembangan Kawasan Agrowisata di wilayah tersebut bersama Yayasan Obor Tani. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Yayasan Obor Tani Ir Budi Darmawan.

Pengembangan agrowisata merupakan salah satu alternatif yang diharapkan mampu mendorong baik potensi ekonomi daerah maupun upaya pelestarian potensi sumber daya alam. Apalagi mengingat pemanfaatan potensi sumber daya alam sering kali tidak dilakukan secara optimal dan cenderung eksploitatif. Kecenderungan ini perlu se
gera dibenahi dan salah satunya melalui pengembangan industri pariwisata dengan menata kembali berbagai potensi dan kekayaan alam serta keanekaragaman hayati berbasis pada pengembangan kawasan pertanian dan perkebunan secara terpadu.

Dengan dukungan Yayasan Obor Tani Masyarakat Kebumen berharap akan tercipta desa Seboro sebagai desa agrowisata. Untuk itu diperlukan perencanaan dan pengembangan dan pengelolaan dan juga pengawasan yang tepat. Pengembangan Agrowisata memerlukan kreatifitas dan inovasi, kerja sama dan koordinasi serta promosi dan pemasaran yang baik, termasuk didalamnya keterlibatan unsur masyarakat.

Ketua Yayasan Obor Tani Ir Budi Darmawan mengatakan dengan program Pengembangan Sentra Pemberdayaan Tani dalam bentuk pengembangan Kawasan Agrowisata, akan membangkitkan ekonomi rakyat. Pihaknya merencanakan akan mengembangkan sejumlah 35 desa di Propinsi Jawa Tengah yang diproyeksikan sebagai desa-desa Agrowisata. Manuan pada tahun 2011 , baru di 5 desa , salah satunya di Desa Seboro, kecamatan Sadang.

Sementara terkait permasalah pasokan air di wil;ayah Desa Seboro, menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si , saat ini telah dibangun sejumlah 7 buah embung di wilayah trersebut. Diharapkan dalam kurun waktu 3 tahun , masyarakat di sekitarnya sudah bisa memetik hasilnya. Usai dari Desa Seboro, bersama Bupati Kebumen H Buyar Winarso , SE dilanjutkan kunjungan ke Waduk Sempor.

* pernah di muat di http://www.kebumenkab.go.id/index.php?name=News&file=article&sid=1294

Paparan dan Diskusi “Cara Malaysia Mbangun Deso”

Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dengan programnya “Bali Deso Mbangun Deso”, ternyata tidak sendirian. Memberdayakan potensi petani di pedesaan ternyata  juga dilakukan oleh Malaysia, untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya, pilar kemakmuran Malaysia juga bertumpu di pedesaan. It’s the right track.

Hal itu dijabarkan dalam diskusi “Cara Malaysia Mbangun Deso” yang diselenggarakan Yayasan Obor Tani di Green Resto Hortimart Agro Center Jalan Gatot Subroto Bawen, Sabtu (19/3).

Bertindak selaku pembicara adalah Penanggung Jawab Pemberdayaan Petani Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI) Mohd Zulkifli Mohd Zainudin (Penyelaras Kursus MARDI) dan ahli buah naga Dr. Haji Zainudin Hj Meon, Ph. D (Pengurus Stesen/ Pegawai Penyelidik Prinsipal MARDI).

Zulkifli menjelaskan, sejumlah hambatan dalam pengembangan pertanian di Malaysia ini adalah luas lahan yang sempit, kekurangan benih, biaya pupuk, pestisida, antibiotik yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, investasi swasta kecil dan adanya perdagangan bebas. untuk mengantisipasi masalah ini, pertanian Malaysia diarahkan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi. Riset-riset teknologi pertanian baru, terus dikembangkan.

“Membangunkan teknologi baru berorientasikan pasaran dan menambah baik teknologi konvensional yang sedia ada,” tutur Zulkifli menjabarkan salah satu fokus penelitian yang dilakukan MARDI.

Lewat serangkaian penelitian dan persilangan varietas tanaman, telah didapatkan benih-benih unggul. Kemudian mesin-mesin modern juga dibuat untuk menghemat tenaga dan efisiensi produksi. Dengan upaya-upaya penggunaan teknologi ini, maka produksi pertanian di Malaysia semakin ekonomis tapi tetap mampu menjaga mutu. Imbasnya, para petani yang diuntungkan dengan hal itu.

Ketua Yayasan Obor Tani (Yabortan) Budi Dharmawan menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Yabortan dengan MARDI dalam meningatkan teknologi pertanian dan pemberdayaan petani.

*pernah dimuat di koran Radar Semarang, 20 Maret 2011

Kunjungan Prabowo Subianto ke SPT Genting

Kunjungan Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo

SPT Genting, Kec. Jambu, Kab. Semarang

Kepedulian Ketua Umum HKTI Prabowo Subianto yang terpilih pada 05 Desember 2004 di bidang pertanian tampak nyata. Setelah mengikuti Seminar bertajuk “Indonesia di Persimpangan Jalan”, di Semarang pada Rabu, 28 Juli 2010 yang lalu, Beliau turun langsung ke lapangan untuk meninjau kegiatan pemberdayaan petani tegalan di Jawa Tengah khususnya di Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang melalui program Sentra Pemberdayaan Tani yang dimotori oleh Yayasan Obor Tani.

Kunjungan Prabowo beserta rombongan didampingi oleh Rustriningsih Wakil Gubernur Jawa Tengah. Pada kesempatan tersebut beliau berdiskusi bersama dengan Budi Dharmawan, Ketua DPH Yayasan Obor Tani yang didampingi oleh Budi Widianarko selaku Wakil Ketua DPH Yayasan Obor Tani dan pengurus lainnya tentang konsep pemberdayaan petani tegalan yang telah dilakukan oleh Yayasan Obor Tani.

Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) adalah sebuah model pemberdayaan tani secara utuh, yang dilakukan oleh Yayasan Obor Tani dengan memberikan hibah murni dalam bentuk  5 unsur pokok program SPT, antara lain: waduk ini tadah hujan, kebun buah seluas 20 hektar, kebun pembibitan, asrama untuk pusat pemagangan petani, lengkap dengan Supply Center, Training Center dan Riset Center.

Sebelum berdiskusi, beliau berkeliling waduk mini (embung) dan lahan pertanian yang merupakan bagian dari 5 unsur pokok program SPT. Beliau juga berinteraksi secara langsung dengan Bambang SP selaku Kepala Desa Genting untuk mengetahui respon penduduk Desa terhadap program pemberdayaan ini.

Desa Genting saat ini telah memasuki tahun pemberdayaan ke 2. Komoditas yang ditanam di desa ini adalah lengkeng itoh. Pada saat ini ketinggian pohon sudah mencapai 1,5 hingga 2 meter. Pohon lengkeng sudah mampu dibuahkan.

Mengingat Indonesia memiliki potensi kekayaan nasional yang besar. Program SPT di rasa cocok dengan pernyataan Prabowo pada Seminar pagi tadi. “Dalam 13 tahun terakhir, Indonesia kehilangan rata-rata 25 miliar dolar yang seharusnya masuk sebagai devisa,” “Dengan potensi kekayaan cukup besar, seharusnya tidak perlu lagi investor dari luar. Namun, semua itu perlu kemauan politik,” katanya dalam seminar yang digelar oleh alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia tersebut. Program SPT memberdayakan petani untuk memanfaatkan lahannya sendiri sehingga mampu mengurangi peran investor asing di negara kita ini.