PROGRAM MAGANG TANI I-B DAN I-C Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang

0
14

PROGRAM MAGANG TANI I-B DAN I-C

Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang

Oleh MC. Sukma Irmanda, STP

Pertanian Hortikultura Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang sangat terpuruk, karena buah-buah impor telah membanjiri supermarket dan kios-kios buah di pinggir jalan. Kondisi inilah yang menggugah Yayasan Obor Tani yang dimotori oleh Bp. Budi Dharmawan dan Bp. Harjanto Halim sebagai Dirut PT. Ulam Tiba Halim untuk bekerja sama, melakukan perubahan kecil yang dapat mengangkat kemakmuran dan harga diri petani. Perubahan kecil ini dilakukan dengan membuat program magang tani I-B dan I-C di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang.

Desa Wonokerto sengaja dipilih untuk pelaksanaan program magang tani ini, karena kondisi tanah yang keras dan sumber air yang sangat terbatas akan menjadi tantangan bagi peserta magang. Selain itu komoditas yang diberdayakan pada program magang tani ini adalah melon dan semangka. Varietas melon yang dikembangkan yaitu Honey Globe dan Apollo. Telah kita ketahui bahwa pembudidayaan melon lebih sulit jika dibandingkan dengan pembudidayaan buah-buahan lainnya dan melon sangat mudah terkena penyakit, hal ini juga akan menjadi tantangan khusus bagi para peserta magang.

Program ini telah diresmikan pada tanggal 1 Juli 2007 oleh Bp. Ali Mufiz, Gubernur Jateng saat itu dan dihadiri oleh Bp. Gatot Aji Sutopo selaku Ketua HKTI Jateng, Bp. Budi Dharmawan (Ketua Dewan Pengurus Harian Yayasan Obor Tani), Bp & Ibu Ismangoen Notosapoetro (Ketua Dewan Pembina Yayasan Obor Tani), dan Bupati Semarang Siti Ambar Fatonah. Dana sebesar Rp. 91.265.533,- juga telah dikucurkan oleh PT. Ulam Tiba Halim untuk mendukung pelaksanaan ”Penggemblengan Kaum Muda BARU Petani Indonesia se Nusantara”.

Program magang tani ini juga dimaksudkan agar para generasi muda desa tidak berbondong-bondong meninggalkan desanya menuju kota namun kembali membangun desanya. Oleh karena itu pemagang tidak dipungut biaya apapun. Dana dan akomodasi pemagang menjadi tanggung jawab penuh Yayasan Obor Tani. Para pemagang juga akan diberi sertifikat kelulusan program magang yang menyatakan bahwa pemagang memiliki kompetensi dalam bidang Pedederan-Penanaman-Pemeliharaan-Pengendalian Hama dan Penyakit-Panen-Pasca Panen dan Pemasaran Komoditas melon dan semangka berstandar Internasional.

Sebelum program magang dimulai maka dilakukan survei lahan untuk mengetahui kompetensi dan batas-batas lahan yang akan dipakai selama pelatihan. Para pemagang akan tinggal bersama dalam asrama selama + 4 bulan, dimulai pada tanggal 31 Mei 2007 s/d tanggal 23 September 2007. Program ini diikuti oleh 17 peserta (Lihat Tabel). Selama 4 bulan dilakukan 3 tahapan penanaman pada lahan seluas 15.000 m2 (Lihat Tabel) dan penyiraman tanaman diusahakan melalui sungai yang berjarak 20 meter dari lahan pelatihan yang airnya akan diangkat dengan pompa air diesel.

PESERTA PROGRAM MAGANG TANI

a. Program I-B kelompok I 3 orang masyarakat setempat
b. Program I-B kelompok II 11 orang petani muda
Terdiri dari :
– Jombang, JATIM 1 orang
– Samarinda, KALTIM 1 orang
– Cianjur, JABAR 1 orang
– Batanghari, SULAWESI 1 orang
– Gorontalo, LAMPUNG 1 orang
– JAWA TENGAH 12 orang (Kab. Kendal 1 org, Kodia Salatiga 1 org, Kab. Semarang 9 org, Kab. Karanganyar 1 org)
c. Program I-C 2 orang petani alumni magang tani IA
KOMODITAS
a. Melon
-Varietas Honey Globe Periode Tanam I 7.512 pohon
-Varietas Apollo Periode Tanam II 7.731 pohon
b. Semangka Periode Tanam III 1.470 pohon
REALISASI BIAYA PELATIHAN
a. Modal Penyangga dr PT.Ulam Tiba Halim Rp. 91.265.533,-
b. -Total Biaya Pelatihan Rp. 87.988.868,-
-Surplus yang diberikan Pemagang ke Yabortan Rp. 10.438.913,-
c. Hasil Penjualan Buah Rp. 70.271.000,-
d. Modal Penyangga yang dikembalikan kepada Sponsor (PT.Ulam Tiba Halim)
1. Saldo di Bank Maspion Rp. 11.912.465,-
2. Dipinjamkan untuk modal wirausaha (I-C) Rp. 46.025.000,-
3. Penjualan alat dan sisa bahan program I-B Rp.   5.153.120,-
* Poin 2&3 sudah dikembalikan kepada PT.Ulam Tiba Halim (12 Februari 2008)
Total modal yang dikembalikan kepada PT.Ulam Tiba Halim Rp. 63.090.585,-
Dan dua pack benih melon New Century (Hamigua) senilai @100 gr, senilai Rp.   2.732.400,-
PEMAGANG PERAIH SURPLUS
Program I-B Wonokerto
a. Kozin Rp. 2.442.044,-
b. Mukanan Rp. 1.694.411,-
c. Jarkasi Rp.    705.017,-
d. Arwani Rp.    118.338,-
e. Kamidi Rp.    195.786,-
Jumlah Rp. 5.155.596,-
SHU tersebut dibagi 2 antara Yabortan dan Pemagang
Program I-C Wonokerto
a. M. Arifin Rp. 5.283.317,-
SHU tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pemagang

Para pemagang diajarkan untuk mempersiapkan lahan, membuat bedengan (gundukan untuk membuat lubang tanam), menutup bedeng dengan mulsa, memberi pupuk dasar, dan menambah dolomit, serta membuat ajir ( lanjaran). Selain itu juga diajarkan menyemai benih dan mengatasi jamur serta hama penyakit selama pertumbuhan fase vegetatif dan generatif. Pada fase ini penyakit mulai menyerang tanaman melon. Penyakit yang banyak tumbuh adalah serangan jamur Downy Meldew, hama ulat Plutella, ulat Spodoptera, Oret-oret, Thrips, Aphid, dan Kutu Putih. Para pemagang juga diajarkan untuk menyeleksi buah agar sesuai dengan gradenya. Pada akhirnya pemagang juga diajarkan cara pemanenan buah yang tepat agar buah tidak mudah busuk dalam penanganan pasca panen serta cara pemasaran yang efektif dan efisien.

Pada panen perdana tanggal 20 Agustus 2007 diadakan tasyakuran yang dihadiri oleh Bp.Bibit Waluyo, aparat, LSM, birokrat, kelompok tani dan tokoh nasional. Hasil panen pun langsung dipamerkan di bazaar pada acara Tasyakuran panen perdana. Pada 22 November 2007 manager MURI Paulus Pangka menyerahkan sertifikat pengukuhan Melon Honey Globe terberat di Indonesia 4,26 Kg kepada Ketua DPH Yayasan Obor Tani dan Arwani selaku wakil petani Wonokerto. Hasil panen melon ini kemudian dilelangkan dan melon terberat dimenangkan oleh ibu Liliana Tedjosaputro dengan harga 8 juta Rupiah. Sedangkan dua butir Honey Globe terberat kedua dmenangkan oleh Bp. Harjanto Halim seharga 6 juta Rupiah. Tiga butir melon terberat ketiga dimenangkan oleh koalisi Bp. Harjanto Halim, Bp. Budi Dharmawan, Bp. Arwin, Bp. Solichedi, Bp. Ali Mufiz, Bp. Sukawi Sutarip, dan Bp. Hertoto Basuki dengan harga 28 juta Rupiah.

Program magang tani ini memberikan hasil yang sungguh mencengangkan. Pola I-B Wonokerto ini terbukti berhasil mencapai kualitas dan kuantitas panen tertinggi + 12 ton/ha bahkan mungkin mencapai angka 15 ton/ha jika populasi dalam 1 ha tidak ada gangguan apapun. Hasil panen ini mencapai 80 % total panen populasi dengan tingkat pengembalian modal sebesar Rp. 65.822.985,- dari modal awal Rp. 91.265.533,- atau 72,12% (Lihat Tabel). Pada magang tani I-B dan I-C ini terdapat 6 (enam) pemagang yang meraih surplus (Lihat Tabel). Sesuai dengan ketentuan pemagang, jika hasil surplus (untung) maka hasil tersebut dibagi dua antara Yayasan Obor Tani dan Pemagang dengan prosentase 50 % : 50 %. Namun jika hasil defisit (rugi) maka kerugian tersebut 100 % ditanggung Yayasan Obor Tani. Program ini didukung oleh IBANA selaku jaring pemasaran yang disediakan Yayasan Obor Tani, CHAMPION salah satu distributor pupuk, dan KNOWN YOU SEED selaku penyedia benih dalam program magang tani ini.

MARI BANGKITKAN KEMBALI KEJAYAAN PERTANIAN HORTIKULTURA DI INDONESIA.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here